Appearance
Musim kemarau kali ini, sudah mulai terasa dampaknya

Musim kemarau kali ini, sudah mulai terasa dampaknya. Di beberapa tempat terjadi kesulitan air bersih, dan tentu saja para petani juga merasakan dampak yang besar.
Pagi itu, kami(aku dan si bungsuku)berkesempatan bersepeda santai. Tujuan kami adalah desa kecil di sebelah timur Purwodadi.
Memasuki desa, kami temui para petani yang tekun dan setia mengolah lahannya. Mereka mengupayakan berbagai cara agar kebutuhan air untuk tanaman terpenuhi, entah dengan menggali sumur di tengah sawah, entah menyedot air dari sungai yang tentu saja tak seberapa airnya. Semua daya upaya dilakukan agar bisa mengairi sawahnya.
Beberapa kali kami berhenti dan mengobrol dengan para petani yang sedang berisitirahat dan menyambut kami dengan senyum yang hangat. Para petani ini bercerita bahwa mereka mengalami kesulitan ketersediaan air, belum lagi harus rela berbagi dengan si tikus yang meraja lela, sehingga untuk hasil panen pun mereka benar-benar berharap pada Sang Pemberi.
"Panas panjang dan air sulit didapatkan" juga "Selain sulit air, kami juga diserang hama tikus. Masih beruntung kami masih bisa menikmati panen" bahkan ada juga yang hanya disisakan untuk benih selebihnya telah dihajar oleh tikus yang tak kunjung kenyang.
Kami tinggalkan mereka dengan kekaguman yang merasuk jiwa. Luar biasa kesetiaan dan ketekunan mereka merawat apa yang dipercayakan. Kesulitan hidup tak menyurutkan untuk berbagi, sekalipun hanya seulas senyum setulus hati, bahkan ucapan syukur tetap mengalir di saat gagal.
Bagaimana dengan aku?